Oleh: Reni Annora
Rakyat Indonesia
Pada petang hari
Senja membungkus padi
Kuning semakin menguning
Menunduk malu-malu yang lucu
Tersenyum, petani-petani itu pergi.
Pada pagi hari
Fajar menyingsing riang
Hadir menyentuh permukaan lautan
Menerpa wajah sepasang nelayan yang ceria
Tangkapannya banyak dan pulang dengan semringah
Pada siang hari
Terik mentari menggigit
Wajah-wajah lesu ingin menepi
Menuju peraduannya di dalam istana
Ketakutan membawa kertas-kertas merah
Pada malam hari
Ada operasi besar di dalam
Istana, sang raja yang berdasi itu;
Baju oranye menjijikkan diseret keluar
Saatnya meninggalkan istana yang megah
Hijau nan suburnya padi
Luas dan birunya samudra
Lusuh dan kumuhnya petani
Amis dan peluhnya nelayan
Tidak tahu apa-apa
Merdeka adalah bisa makan
Merdeka adalah anak bersekolah
Merdeka adalah istri bahagia
Merdeka panen raya berjaya
Tidak tahu apa-apa
Meski penghasilannya dimakan
Tikus brutal dalam tubuh manusia
(Juli 2020)
Penjajahan
Penjajahan di atas dunia harus dihapuskan
Suara preambule undang-undang dasar
Berteriak serak tak diacuhkan
Manusia-manusia itu lupa pedoman
Gagah berjalan di atas kesalahan
Ibu pertiwi sengsara
Bersedihlah!
(Juli 2020)
Pilar Bangsa
Kulihat pilar-pilar bangsa ini sudah rapuh
Satu per satu jatuh
Sebelah kanan direnggut nafsu
Sebelah kiri ditarik arus
Lama-lama tumbang (semoga tidak)
Bangunkan pilar-pilar itu!!
Jika tidak, bangsa ini taruhannya!!
(Juli 2020)
0 apresiasi