Oleh: Yonal Regen
“Aku yakin setiap tulisan punya pembacanya masing-masing. Seperti apa pun tulisan, pasti ada pembacanya (seperti jodoh), yang perlu aku lakukan adalah terus belajar, menulis, dan melakukan semuanya dengan sepenuh hati.” (MS Wijaya dalam Jalan Sunyi Para Penulis, halaman 202)
Jalan Sunyi Para Penulis merupakan buku antologi cerpen dengan tema perjalanan para kontributornya dalam menggapai cita-cita menjadi seorang penulis. Ada banyak ragam cerita yang tersaji berdasar pengalaman masing-masing penulis untuk menggali kembali kenangan perjalanan hidupnya untuk menelurkan sebuah karya.
Ada banyak pelajaran yang dapat dipetik dari setiap cerpen 22 kontributor di antologi ini, salah satunya cerita pendek berjudul Pada Suatu Hari Nanti dari MS Wijaya. Bercerita tentang perjalanan panjangnya sampai ia menjadi seorang writerpreneur. Kesuksesan itu tidak datang tiba-tiba, tapi penuh perjuangan, bahkan sempat putus asa yang menyebabkan ia berniat untuk mengakhiri hidupnya beserta naskah tulisannya yang juga ia tenggelamkan ke dasar sungai.
Kita tidak akan bisa menebak rencana Tuhan, bahkan tidak bisa menerka, samakah niat kita dengan kenyataan yang akan terjadi. Sesaat tokoh aku dalam cerpen yang terinspirasi dari kisah nyata itu akan menyusul naskah yang telah dilemparkannya terlebih dahulu ke sungai, tiba-tiba teleponnya berdering dan suara seseorang di seberang sana memberitahukan bahwa ia telah lolos untuk ikut dalam workshop Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) yang diadakan oleh lembaga pemerintah non kementerian yang fokus pada pariwisata dan ekonomi kreatif.
Ia bangkit dari keterpurukan, kembali menata cita-citanya yang hampir kandas. Workshop tiga hari di kota hujan Bogor diikutinya dengan seksama, dan hasilnya sungguh telah mengubah dirinya untuk kembali semangat menulis, karena kini ia telah meyakini bahwa setiap tulisan akan mempunyai pembacanya masing-masing.
Masih banyak cerita yang tersaji yang akan memberi kita pelajaran bahwa meraih impian, pun untuk menjadi seorang penulis, akan banyak tantangan yang harus dihadapi. Berhasil atau tidaknya impian dapat tercapai dengan usaha, doa, disiplin dan komitmen terhadap apa yang kita inginkan.
Sebagai orang yang baru belajar menulis, antologi cerpen setebal 344 halaman ini telah banyak memberi motivasi tentang the big why saya menulis. Ada banyak sudut pandang, bahkan beberapa di antaranya berlatar pengalaman pahit. Namun tidak ada hal perih yang tidak menjadi hikmah di akhir cerita. Cerpen-cerpen di buku ini memberikan pesan bahwa akan ada selalu kebaikan dan bahkan kekuatan untuk melalui hari-hari yang dihadapi.
Untuk teman-teman yang juga sedang mencari jawaban kenapa kita harus memperjuangkan cita-cita menjadi seorang yang terjun di belantara aksara, buku ini sangat layak dikoleksi dan pasti bisa menjadi motivasi untuk kita tetap memberi setitik andil pada dunia literasi di bumi pertiwi.
Judul buku : Jalan Sunyi Para Penulis
Penulis : MS Wijaya dan teman-teman alumni 267
Penerbit : Binsar Hiras
ISBN : 978-623-6679-13-5
Cetakan: Pertama, Oktober 2020
Tebal : 344 halaman
Yonal Regen anggota ODOP Batch 8, tinggal di Sukabumi, Jawa Barat. Blogger di www.yonalregen.com
Yonal Regen anggota ODOP Batch 8, tinggal di Sukabumi, Jawa Barat. Blogger di www.yonalregen.com
0 apresiasi